Selasa, 13 Maret 2012

baru belajar praktek mikro


 SKENARIO PEMBELAJARAN
·         Keterampilan        : Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut
·         Sekolah                : SMA N 2 Singaraja
·         Materi                   : Menemukan Ide Pokok
·         Kelas                    : Kelas X
·         Waktu                  : 15 Menit
Guru memasuki ruang kelas dan menyapa siswa dengan ramah.
Guru                : “Selamat pagi anak-anak”.
Siswa               : “Selamat pagi Bu Guru”.
Guru                : “Bagaimanakah kabar anak-anak pagi ini?”
Siswa               : “Baik Bu”.
Guru                : “Baik, Ibu akan melakukan presensi terlebih dahulu. (menyebutkan nama siswa dan siswa yang dipanggil namanya mengacungkan tangan)”.
Guru                : “Anak-anak. Siapa diantara kalian yang suka membaca?”
Siswa               : “Suka Bu (menjawab secara serentak)”.
Guru                : (menanyakan kepada seorang siswa dengan senyuman, hanya ingin menggoda siswa tersebut agar situasi PBM tidak tegang).
Guru                : “Jika kalian suka membaca, bacaan apa yang paling anak-anak sukai?”
Siswa                 : (Siswa menjawab secara serentak dan beragam)
Guru                  : “Ya anak-anak. Tentunya, kegiatan membaca telah lama kalian lakukan. Setiap orang memiliki kemampuan membaca yang berbeda-beda, ada yang membaca dengan cepat dan ada yang membaca dengan lambat. Ada juga yang suka membaca teks sastra dan ada juga yang suka membaca bacaan yang tidak mengandung unsur sastra atau bacaan ilmiah. Ya kan anak-anak?”
Siswa               : “Ya Bu”.
Guru                : “Siapa yang tahu apa saja jenis-jenis bacaan sastra?”
Siswa               : “Cerpen, novel, puisi, prosa, dll (siswa menjawab dengan antusias)”.
Guru                : “Ya, bagus sekali. Siapa yang ingin menambahkan?”
Siswa               : “Naskah drama Bu”.
Guru                  : “Benar, sekarang giliran bacaan nonsastra. Siapa yang tahu apa saja jenis-jenis bacaan nonsastra?”
Siswa                 : “Ada membaca majalah, Koran, karya tulis, karya ilmiah, berita, dll (seorang siswa menjawab dengan antusias)”
Guru                  : “Iya, bagus sekali. Adakah diantara kalian yang ingin menambahkan penjelasan dari teman kalian?
                          (beberapa anak mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan dari Ibu guru)”.
Guru                  : “Anak-anak, benar apa yang dikatakan oleh teman-teman kalian tersebut. Sekarang sudah paham anak-anak?”
Siswa                           : “Paham Bu. (menjawab serentak)”
Guru                            : “Jika sudah, mari kita lanjutkan. Ibu akan membacakan sebuah paragraf dan kalian dengarkan secara saksama, lalu temukanlah ide pokok paragraf tersebut”.
(guru membacakan sebuah paragraf)

Sampai Kapan Berjibaku dengan Tsunami?
Oleh: Subandono Diposaptono
Kita memang dibuat terpana atas tragedi tsunami yang kian sering melanda kawasan pesisir. Berdasarkan catatan penulis, selama tahun 1600 sampai 2010, Indonesia telah mengalami 110 kejadian tsunami. Artinya, dalam rentang waktu tersebut, kita mengalami tsunami setiap sekitar4 tahun. Sejak tahun 1960 hingga 2010, kejadian tsunami semakin meningkat. Dalam rentang 50 tahun terakhir ini terjadi 23 tsunami atau sekitar setiap dua tahun tsunami melanda pesisir Indonesia.
Guru                : “Bagaimana anak-anak, sudahkah kalian menemukan ide pokok?
                                    Siapa yang bias menyampaikan ide pokok yang terdapat dalam paragraf yang ibu baca tadi?”
Siswa               : (Beberapa siswa mengacungkan tangan dan menjawab).
Guru                  : (jika jawaban siswa tersebut benar, maka guru akan memberikan apresiasi dan jika jawaban itu salah maka guru akan menunjuk seorang siswa lagi)
Guru                  : “Nah, bagaimana anak-anak, kalian sudah paham mengenai ide pokok?”
Siswa               : “Sudah Bu”.
Guru                  : “Nah, anak-anak untuk menentukan ide pokok suatu bacaan dengan tepat kalian dapat membaca bacaan dengan cermat, jangan membaca kata demi kata, tetapi seraplah ide yang ingin disampaikan pengarang. Nah, untuk hari ini kita cukupkan dulu. Kalian jangan lupa melatih kembali kemampuan kalian untuk menemukan ide pokok di rumah ya. Selamat siang anak-anak”.
Siswa               : :Selamat siang Bu”.