Senin, 12 Desember 2011

wawancara untuk lomba mading beberapa waktu lalu

Bahasa Indonesia dalam Facebook Versi Rektor Undiksha
            Facebook, siapa yang tak mengenal media komunikasi ini. Tak hanya remaja yang menggunakan Facebook orang dewasa pun seolah-olah tak mau kalah. Facebook yang lebih sering kita kenal dengan sebutan FB memberikan dampak positif dan negatif bagi penggunanya. Positifnya dapat digunakan sebagai ajang mencari teman, berkomunikasi dengan orang lain di berbagai negara di belahan dunia ini, bahkan menjadi ajang untuk mencari pacar. Namun, disamping menimbulkan dampak positif, terdapat juga dampak negatif dari adanya FB, salah satunya yaitu dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketersinggungan apabila ada kata-kata yang menyinggung orang lain yang membaca status kita. Penggunaan bahasa Indonesia didalam jejaring sosial ini juga sering menjadi sorotan, karena penggunaan bahasanya yang hanya sering disingkat atau hanya dimengerti oleh sekelompok orang saja. Penulis dalam rangka memperingati hari Bulan Bahasa menyempatkan diri menemui Rektor Undiksha undiksha untuk dimintai pendapat mengenai fenomena FB ini. Simak penuturan dari Rektor Undiksha dibawah ini:
Redaksi                       : Apakah Bapak memiliki Facebook?
Rektor Undiksha         : Iya, saya memiliki Facebook.
Redaksi                       : Pada saat bagaimana Bapak memperbarui status di Facebook?
Rektor Undiksha:      : Saya meng-update status setiap saat, namun status yang saya buat tidak bersifat pribadi dan tidak menyinggung lembaga.
Redaksi                       : Apakah Bapak sering menggunakan kata-kata elips?
Rektor Undiksha       : Iya, sesuai dengan konteks. Jika di Facebook saya biasa menggunakan kata-kata elips, dan jika pada situasi formal saya wajib menggunakan bahasa formal. Intinya, gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Baik sesuai dengan konteks dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan.
Redaksi                       : Apakah fungsi Facebook bagi Bapak?
Rektor Undiksha      : Facebook bukan ruang yang terbatas, bebas untuk berkreasi, bebas juga untuk menggunakan bahasa yang tak terbatas. Biasanya menggunakan bahasa informal dan personal yang artinya memiliki kesepakatan antara satu intern atau kelompok. Facebook berguna untuk saya mendapatkan informasi baik informasi pendidikan maupun umum. Facebook juga merupakan ajang untuk mencari teman dan tidak sedikit juga yang bermasalah karena kehadiran Facebook.
Redaksi                    : Menurut Bapak bagaimana eksistensi penggunaan bahasa Indonesia dalam Facebook?
Rektor Undiksha     : Penggunaan bahasa Indonesia di dalam Facebook tidak memerhatikan struktur atau kaidah-kaidah kebahasaan. Penggunaan singkatan-singkatan yang digunakan di dalam Facebook merupakan sah-sah saja, karena itu merupakan tempat yang nonformal yang digunakan oleh semua orang dari berbagai kalangan. Misalnya kata “sayang” yang disingkat “ayang” tetapi penulisannya di Facebook biasanya menjadi “ayank”. Keadaan seperti ini diperkirakan akan memengaruhi bahasa Indonesia ketika menggunakan bahasa Indonesia pada situasi formal. Tetapi hal ini juga tidak bisa disalahkan karena pengguna Facebook memiliki karakteristik sendiri yang telah menjadi suatu kesepakatan.
Redaksi                       : Apakah harapan Bapak kedepan terhadap eksistensi bahasa Indonesia?
Rektor Undiksha       : Kedudukan bahasa Indonesia saat ini sangatlah istimewa, selain kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa negara. Saya berharap bahasa Indonesia tetap aksis dan ajeg, tetap digunakan sebagai lambang identitas Indonesia. Saya sangat mengharapkan bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan di negara kita dan mampu digunakan oleh negara lain sebagai bahasa pergaulan. Jika mampu saya ingin agar bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi se-Asia.
Redaksi                  : Penggunaan bahasa Indonesia dijejaring sosial seperti Facebook adalah hal yang biasa, bagaimanakah tanggapan Bapak?
Rektor Undiksha    : Sebaiknya penggunaan bahasa Indonesia di dalam Facebook secara sadar agar mampu mengetahui kesalahan bahasa yang digunakan. Pemakaian corak bahasa Indonesia yang secara tidak sadar digunakan dalam konteks tertentu mampu menimbulkan kesalahpahaman. Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Redaksi                       : Sebagai pengguna Facebook, bagaimanakah menurut Bapak yang harus kita lakukan?
Rektor Undiksha         : Sebagai pengguna Facebook. Lebih baik jika Facebook digunakan untuk tujuan yang positif. Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau ketersinggungan bagi orang lain. Bahasa yang digunakan di dalam Facebook tergantung individu masing-masing pengguna Facebook. Jika mampu menyeimbangkan antara bahasa di dalam Facebook dan bahasa formal yang digunakan dalam situasi formal.
Redaksi                       : Bagaimanakah cara kita menyikapi perkembangan bahasa Indonesia di Facebook?
Rektor Undiksha        : Penggunaan bahasa Indonesia di Facebook janganlah dibawa ke dalam situasi formal, Facebook itu bersifat nonformal. Pandai-pandailah menggunakan bahasa di dalam pergaulan, baik di dalam Facebook ataupun situasi formal. Jangan menyalahgunakan bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar